Berbagi Informasi Pengetahuan dan Teknologi Islami

3 Ciri Penuntut Ilmu Sejati

Bismillahirohamanirrahim 
Assalamualaikum Sohibul Heekam..

Pada kesempatan kali ini admin ingin mereshare kembali broadcast message yang admin dapat dari grup WA yang admin gabung beberapa bulan yang lalu, dan pada kesempatan kali ini admin ingin berbagi mengenai kajian singkat mengenai ciri ciri penuntut ilmu sejati yang bersumber dari Ustadz Abdul Qohar Gemba pada Daurah assatidzah Jogja pada tanggal 5 Juni 2015 kemarin, dan berikut isinya

PENUNTUT ILMU YANG HAQIQI

menuntut ilmu
kesungguhan dalam menuntut ilmu ~ lianasariputri.wordpress.com




 Tidaklah seseorang dinamakan penuntut ilmu yang haqiqi terkecuali terdapat dalam dirinya tiga kriteria:

1. Ikhlas 

Di dalam menuntut ilmu Ilmu ikhlas merupakan ilmu tertinggi yang mungkin tidak semua orang memilikinya dengan mudah oleh karenanya kita diajari untuk selalu menyertakan keikhlasan di setiap tindak tanduk kita tak terkecuali dalam menuntut ilmu. Dalam sebuah hadits Rasululullah pernah bersabda

 “Sesungguhnya sah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niat. Dan sesungguhnya setiap orang akan diberi balasan menurut niatnya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan diberi balasan hijrahnya karena thaat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena menginginkan keuntungan dunia yang akan didapatnya atau karena menginginkan wanita yang dia akan mengawininya, maka hijrahnya itu akan diberi balasan menurut niatnya dia berhijrah itu”. [HR. Bukhari dan Muslim]

 Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. [HR. Muslim]

 Lalu didalam ayat Al-Quran, Allah berfirman

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri”. [QS. Az-Zumar : 11-12]

 2. Mengikuti sunnah Rasul 

Sebagai umat Rasulullah yang kelak mengharapkan pengakuan sebagai umatnya di yaumul akhir kelak, kita sebagai umat akhir zaman sudah sepatutnya mengikuti suri tauladan Rasul wabil khusus sunnah beliau, sebagaimana yang tertuang dalam hadits rasulullah seperti berikut

"Aku telah meninggalkan kalian dalam keadaan putih bersih, malam harinya (terang) bagaikan siangnya. Tak seorangpun yang berpaling daripadanya sepeninggalku kecuali akan binasa. Dan siapa diantara kalian yang masih hidup, maka dia akan banyak melihat perselisihan. Maka berpeganglah kalian pada apa yang kalian ketahui, dalam sunnahku dan sunnah Khulafa'ur Rasyidin Al Mahdiyin. Gigitlah ia dengan gigi geraham kalian" (HR Ibnu Majah)

 Dan di dalam Al-Quran, Allah telah menegaskan

 "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Al Ahzab (33):21)

 3. Memiliki tekad keseriusan dan kesungguhan


Dalam menuntut ilmu seserius apapun kita berdoa tetapi tidak disertai dengan langkah nyata hasilnya pun tidak akan memuaskan begitu juga sebaliknya. Allah tidak akam merubah suatu kaum kecuali kaum itulah yang mengubahnya sendiri. Mengenai kesungguhan admin teringat akan "mantra" ajaib dari film Negeri 5 Menara yang juga diambil dari nusus al-adabiyah yang berbunyi "Man Jadda Wa Jada" yang artinya Barangsiapa yang bersungguh sungguh maka dapatlah ia.
Dan di dalam Al-Quran, Allah berfirman

Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, maka sungguh Kami akan memberikan hidayah (menunjukkan) pada jalan Kami, dan sesungguhnya Allah Swt benar-benar bersama orang-orang yang senantiasa berbuat baik”

 Firman Allah tersebut menjelaskan bahwa betapa pentingnya kesungguhan diri untuk tidak pernah merasa lelah, tidak menyerah, dan tidak berhenti belajar untuk meraih pemahaman demi pemahaman serta pengamalan demi pengamalan atas Hidayah Allah Swt. tersebut. Semoga Allah Swt. senantiasa berkenan memberikan pertolongannya, amiin.

Penuntut ilmu yang ikhlas dan mencontoh Rasululah namun tidak memiliki tekad, keseriusan dan kesungguhan dalam menuntut ilmu, maka sesungguhnya dia bukan seorang penuntut ilmu yang haqiqi sampai dia serius dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.  Faedah ini disampaikan Asy Syaikh Usamah bin Sa'ud Al Amriy dalam pembahasan kitab albuyuu dari kitab manhajus saalikiin

0 Comments In "3 Ciri Penuntut Ilmu Sejati"